Novel, Purnama Merindu (Episode 10)

 Episode 10: Tidak Ada Lagi Ruang Untuk Cinta


Setelah patah hati karena Yuda, Anya mulai belajar memadamkan harapan. Dia tidak lagi terlalu peduli. Tidak lagi menginginkan kisah cinta. Hatinya hambar. Tapi hidup selalu punya cara menggoda harapan itu muncul kembali.

Suatu sore, Anya sedang bermain ke kos temannya. Tiba-tiba dari jendela, dia melihat dua orang pria sedang membantu seorang perempuan pindahan. Mereka membawa kasur, rak, galon air, tertawa-tawa ringan di tengah peluh.

Salah satu pria menarik perhatian Anya.
Tampan. Lembut. Kalem.

“Kayaknya bukan tipe yang gombal…”
“Dia kelihatan kayak… baik banget.”

Lelaki itu sempat bilang perempuan yang dibantunya adalah adiknya. Tapi yang malah mendekati Anya adalah temannya.Teman pria itu meminta nomor HP Anya. Anya memberikannya dengan sopan meski hatinya tertarik bukan pada si teman, tapi pada si tampan yang katanya abang dari gadis pindahan itu. Dan malam itu…Satu pesan muncul.

“Hai, ini Mas yang tadi bantu pindahan. Boleh kenalan lebih dekat?”

Jantung Anya berdetak kencang. Bahagia. Ternyata yang disukainya membalas perhatian. Hari-hari selanjutnya penuh tawa di chat. Anya mulai memanggilnya Mas, dan Mas itu pun memperlakukannya dengan sangat manis. Mengingatkan makan. Menyemangati kerja. Membagikan ayat-ayat singkat penyejuk hati.

“Mungkin ini hadiah dari Tuhan setelah semua luka.”

Tapi, keindahan itu hanya bertahan beberapa hari. Tengah malam, telepon berdering. Nomor tak dikenal. Anya mengangkat dengan malas, hanya karena khawatir itu panggilan dari rumah. Tapi yang terdengar, suara perempuan menangis.

“Kamu ya Anya?! Kamu yang ganggu rumah tangga kami?! Sudah puas merusak?!”

Anya terdiam. Bingung.

“Tolong ya! Dia suamiku! Kau kira aku enggak tahu kalian chatting tiap malam?!”

Kata-kata itu seperti peluru bertubi-tubi menghantam.

Anya mencoba menjelaskan. Tapi tangisan dan teriakan itu tak mau mendengar.

“Kau pikir aku bodoh?! Sudah berbulan-bulan dia berubah! Ternyata karena perempuan seperti kamu!”

Padahal Anya bahkan belum seminggu mengenalnya.

Rupanya pria itu sedang berselingkuh bukan dengan Anya, tapi dengan perempuan yang katanya “adik” saat pindahan. Dan Anya hanya tumbal, pelindung, kambing hitam untuk menutupi perselingkuhan yang sebenarnya.

Pagi itu, Anya tidak pergi kerja. Dia hanya menatap HP-nya yang sunyi. Tidak ada chat dari Mas.Tidak ada penjelasan.Tidak ada minta maaf.

Yang tersisa hanya perasaan dihina dan direndahkan.

“Kenapa aku selalu seperti ini?”
“Kenapa aku selalu dicintai sebatas permainan?”

Anya menangis. Tapi tidak lama. Karena dia tahu, air mata tidak bisa memperbaiki luka.

Dan kali ini, dia berjanji:

“Cukup. Tidak ada lagi ruang untuk cinta yang datang dengan kebohongan.”


Bersambung....Episode 11

Novel, Purnama Merindu (Episode 10) Novel, Purnama Merindu (Episode 10) Reviewed by Purnama Merindu on Agustus 15, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.