Novel, Purnama Merindu (Episode 9)

 Episode 9: Ketika Cinta Tidak Saling Menopang

Awalnya Anya mencoba meyakinkan diri, bahwa cinta adalah tentang memahami, memberi, dan bertumbuh bersama. Tapi waktu berjalan, dan semuanya tetap saja berat di satu sisi.

Yuda, yang dulu begitu manis dan perhatian, perlahan terlihat seperti orang asing. Gajinya selalu habis entah untuk apa bersama teman, nongkrong, atau kebutuhan yang Anya tidak pernah tahu jelas. Saat mereka kencan, Anya yang sering membayar. Bahkan, beberapa kali Yuda meminjam uang dengan janji akan mengganti yang tak pernah ditepati.

“Apa aku sedang mencintai, atau hanya sedang dimanfaatkan?”

Pertanyaan itu mulai muncul seiring waktu.

Teman-teman Anya pelan-pelan menyuarakan kegelisahan yang sama.

“Anya, kamu terlalu baik. Yuda tuh enggak punya effort apa-apa.”

“Kamu capek sendiri.”

“Dia enggak pernah nunjukin kalau dia serius.”

Awalnya Anya membela. Tapi lama-lama, hatinya sendiri tahu.

Cinta yang baik tidak membuatmu merasa sendirian.

Setahun lebih ia bertahan. Tapi tak ada tanda-tanda Yuda berubah. Dan ketika kontraknya habis, Yuda memutuskan pulang ke Padang.

Sebelum pergi, Yuda meminjam HP baru Anya yang dibeli dari hasil kerja kerasnya sendiri. Ia bilang malu pulang membawa HP lamanya yang sudah retak layarnya. Lalu dengan enteng, ia meninggalkan HP lamanya yang murahan sebagai pengganti.

“Nanti kalau gajianku udah masuk, kamu ambil aja pakai ATM ini. Beli HP baru, ya.”

Anya tidak banyak protes. Ia mencoba percaya.

Tapi beberapa hari setelah Yuda pergi, ATM itu kosong.

Setelah dicek, ternyata uangnya sudah ditarik langsung lewat buku rekening.

Anya tidak marah. Tidak histeris.

Dia hanya diam.

Lama.

Pahit.

Dan kecewa yang begitu dalam mengendap dalam hati.

“Ternyata, aku terlalu mudah percaya. Aku terlalu ingin percaya bahwa cinta bisa menyembuhkan, padahal cinta yang salah justru memperdalam luka.”

Untuk pertama kalinya sejak Yuda pergi, Anya menangis. Tapi bukan karena ditinggal. Bukan karena kehilangan pacar.

Tapi karena kehilangan harga diri yang sempat ia titipkan pada orang yang salah.

Bersambung....Episode10